Dulu Dijuluki "Malioboro-nya Tasikmalaya" Kini Kawasan Pedestrian Cihideung Memudar, Warga Pertanyakan Kepedulian Pemkot

 


Kota. Tasik kabarjurnalis.com – Kawasan pedestrian Jalan Cihideung, yang dahulu dikenal sebagai ikon wisata kota Tasikmalaya yang dijuluki “Malioboro-nya Tasikmalaya”, kini Pesonanya tampak memudar.


Dulu, ratusan payung geulis warna-warni menggantung di atas jalur pedestrian, berpadu dengan lampu-lampu hias yang menciptakan suasana malam yang semarak dan Instagramable. Namun, kondisi tersebut kini tinggal kenangan.


Berdasarkan pantauan dan laporan warga hingga akhir tahun 2025, banyak dari payung geulis tersebut telah kusam, robek, bahkan sudah tidak ada,  Lampu-lampu hias yang menjadi daya tarik utama pun tampak rusak dan tak lagi menyala, membuat kawasan ini terlihat suram dan kurang terawat.



Keluhan pun mulai bermunculan dari warga sekitar. Salah satu anggota Forum Warga Cihideung menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi tersebut. Ia mempertanyakan apakah masih ada alokasi anggaran dari pemerintah untuk perawatan kawasan ini.


> “Sudah beberapa tahun tidak ada sentuhan dari pemerintah. Padahal dulu tempat ini ramai dan jadi kebanggaan masyarakat. Sekarang malah terbengkalai,” ujarnya.


Warga berharap pemerintah kota segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki dan menghidupkan kembali kawasan pedestrian Cihideung. Selain sebagai ruang publik, kawasan ini juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata yang mampu menggerakkan roda perekonomian lokal.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah kota Tasikmalaya (Pemkot) terkait rencana revitalisasi kawasan tersebut. (dra)

Lebih baru Lebih lama