Kota. Tasik kabarjurnalis.com – Pegiat sosial Kota Tasikmalaya, Ajang Firman, minta Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) untuk segera turun tangan meninjau kondisi terminal bayangan Cikurubuk, Kota Tasikmalaya. Kondisi terminal bayangan tersebut dinilai semakin semrawut dan memprihatinkan, sehingga membutuhkan perhatian serius dari pemerintah provinsi Jabar, sabtu (29/03/2025).
Ajang Firman mengungkapkan bahwa terminal bayangan Cikurubuk kini menjadi titik permasalahan yang tidak kunjung terselesaikan. Terminal tersebut dipenuhi oleh kendaraan angkutan umum yang parkir sembarangan, pedagang kaki lima yang memenuhi badan jalan, serta minimnya fasilitas penunjang bagi para penumpang. Hal ini menyebabkan kesemrawutan yang tidak hanya mengganggu arus lalu lintas tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar.
Menurut Ajang, permasalahan ini sudah berlangsung cukup lama dan hingga kini belum ada tindakan konkret dari pemerintah daerah maupun provinsi. “Setiap hari warga harus menghadapi kemacetan dan situasi tidak tertib akibat terminal bayangan ini. Kami berharap Gubernur Jawa Barat segera turun ke lapangan dan melihat langsung kondisinya,” ujar Ajang.
Kesemrawutan di terminal bayangan Cikurubuk tidak hanya berdampak pada arus lalu lintas, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi warga setempat. Banyak pedagang yang merasa dirugikan karena pelanggan enggan mendekat akibat kemacetan dan situasi yang tidak kondusif. Selain itu, penumpang angkutan umum juga merasa tidak nyaman dengan fasilitas yang kurang memadai serta keamanan yang tidak terjamin.
Para pengemudi angkutan umum yang memanfaatkan terminal bayangan ini juga mengaku terpaksa berhenti di sana karena keterbatasan ruang di terminal resmi. Mereka berharap ada kebijakan yang lebih berpihak kepada mereka agar dapat mencari nafkah dengan tenang tanpa harus merusak ketertiban.
Ajang Firman mendesak agar pemerintah segera melakukan pembenahan secara menyeluruh, baik dari aspek infrastruktur maupun kebijakan tata kelola angkutan umum. Ia juga mengharapkan adanya dialog antara pemerintah, pengemudi, dan warga sekitar untuk mencari solusi yang terbaik tanpa merugikan pihak mana pun.
“Masyarakat hanya ingin tertib dan nyaman. Jangan sampai persoalan ini dibiarkan berlarut-larut tanpa ada solusi nyata. Kami siap mendukung pemerintah dalam melakukan pembenahan asalkan ada keseriusan dari pihak terkait,” tegas Ajang.
Sementara itu, beberapa pihak menilai bahwa peran pemerintah daerah dalam menangani masalah ini masih kurang optimal. Pemerintah Kota Tasikmalaya seharusnya lebih proaktif dalam melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar terminal bayangan ini dapat difungsikan secara tertib dan sesuai peraturan.
Ajang juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga ketertiban dan tidak memanfaatkan situasi terminal bayangan ini demi kepentingan pribadi. Menurutnya, kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban juga merupakan bagian dari solusi.
Menanggapi desakan dari masyarakat, Ajang berharap Gubernur Jawa Barat segera turun langsung ke lokasi untuk melihat situasi sebenarnya. Dengan demikian, keputusan yang diambil nantinya dapat lebih tepat dan berdasarkan kondisi lapangan.
“Kami hanya berharap ada kepastian dan solusi konkret. Jangan sampai terminal bayangan Cikurubuk terus menjadi potret buruk bagi Kota Tasikmalaya. Pemerintah harus bertindak cepat sebelum kondisi semakin memburuk,” pungkas Ajang Firman.
Ajang Firman berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pembenahan fisik tetapi juga memperkuat regulasi serta membangun komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan. Ia yakin jika Terminal Tipe A kembali produktif, maka kesemrawutan di terminal bayangan Cikurubuk dapat teratasi secara bertahap.
“Terminal Tipe A seharusnya menjadi ikon ketertiban transportasi di Kota Tasikmalaya. Jangan sampai justru dibiarkan mati suri sementara terminal bayangan semakin merajalela,” tegas Ajang.
Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Dinas Perhubungan diharapkan segera merumuskan kebijakan komprehensif guna mengatasi persoalan ini. Masyarakat pun mendambakan perubahan nyata agar ketertiban transportasi di kota tercinta kembali terwujud.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah provinsi maupun pemerintah kota terkait pernyataan Ajang Firman tersebut. Masyarakat Kota Tasikmalaya terus menunggu langkah nyata dari pemerintah guna memperbaiki situasi yang kian meresahkan. (Soni.R)