Kota. Tasik(kabarjurnalis.com) - Pembukaan Jambore Budaya Sunda 2025 yang digelar di Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya berlangsung dengan lancar dan penuh kemeriahan pada hari ini, Jumat (7/2/2025).
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dan pengunjung dari berbagai daerah ini menjadi ajang pelestarian budaya Sunda yang mengusung tema “Ngamumule Budaya Sunda di Era Globalisasi.”
Acara pembukaan dimulai sejak pukul 09.00 WIB dengan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya adalah pagelaran seni calung yang dibawakan oleh anak-anak SD Cikiara, Kota Tasikmalaya. Penampilan mereka sukses memikat perhatian penonton dengan irama calung yang ceria dan khas, berpadu dengan nyanyian berbahasa Sunda yang menggambarkan keceriaan anak-anak Sunda.
Pagelaran seni calung ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam pembukaan Jambore Budaya Sunda 2025. Para pemain yang merupakan siswa-siswi SD Cikiara tampil percaya diri dengan mengenakan busana tradisional Sunda. Suara calung yang dimainkan dengan penuh harmoni menciptakan suasana semarak dan hangat, menggambarkan keindahan budaya lokal yang tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Kadis Parawisata kota Tasikmalaya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya Jambore Budaya Sunda 2025. Ia menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Sunda sebagai identitas masyarakat Jawa Barat, khususnya di Tasikmalaya.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang seni dan budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur kita. Semoga melalui acara ini, generasi muda semakin mencintai dan memahami budaya Sunda,” ujar Dedi Otoy
Selain pagelaran seni calung, acara pembukaan juga diisi dengan tarian tradisional, pameran seni dan kerajinan khas Sunda, serta bazar makanan tradisional. Pengunjung yang hadir tampak antusias menikmati berbagai kegiatan yang disuguhkan, menjadikan terminal sebagai pusat perayaan budaya yang unik.
Jambore Budaya Sunda 2025 dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 7 hingga 9 Februari 2025. Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti lomba permainan tradisional, workshop seni karawitan, seminar budaya, hingga pementasan wayang golek. Seluruh rangkaian acara ini dirancang untuk melibatkan semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, agar semakin banyak masyarakat yang mengenal dan mencintai budaya Sunda.
Ketua DPC PWRI Kota Tasikmalaya Asep Setiadi , mengaku sangat senang dengan acara ini. “Saya bangga bisa mengenalkan anak-anak saya pada budaya Sunda lewat acara seperti ini. Semoga ke depannya semakin banyak kegiatan serupa untuk melestarikan budaya kita,” katanya.
Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya yang biasanya digunakan untuk aktivitas transportasi kini disulap menjadi arena budaya yang penuh warna. Dengan dekorasi bernuansa tradisional Sunda dan suasana meriah, lokasi ini berhasil menjadi tempat yang ideal untuk merayakan kekayaan budaya lokal.
Jambore Budaya Sunda 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus melestarikan budaya Sunda di era modern ini.
Hadir dalam acara tersebut kepala terminal tipe a , kepolisian Tasikmalaya kota , perwakilan DPRD kota Tasikmalaya , Koramil Indihiang, Polsek Indihiang , serta para Pegiat budaya kota Tasikmalaya. (Soni.R)