Menjadi Narasumber Di Jambore Budaya Sunda Tingkat SMA/SMK, Kanit PPA Polres Tasik Kota, Paparkan Bahaya Narkoba & Geng Motor

 

Kota. Tasik (kabarjurnalis.com) – Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Endang Kusminar, SH, menjadi narasumber dalam acara Jambore Budaya Sunda tingkat SMA/SMK se-Kota Tasikmalaya. Kegiatan yang berlangsung di Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya ini, bertujuan memberikan edukasi kepada generasi muda mengenai bahaya narkoba dan geng motor, sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya Sunda. Sabtu (8/2/2025). 


Dalam pemaparannya, Ipda Endang menekankan bahwa narkoba merupakan ancaman serius yang dapat merusak masa depan generasi muda. Ia menjelaskan berbagai jenis narkoba yang kerap beredar di kalangan pelajar, seperti ganja, sabu-sabu, hingga obat-obatan terlarang lainnya. Menurutnya, penggunaan narkoba tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental, tetapi juga berpotensi menghancurkan kehidupan sosial, pendidikan, bahkan mengarah pada tindakan kriminal.


“Narkoba itu seperti perang modern yang menyasar anak muda. Awalnya mungkin coba-coba, tapi akhirnya menjadi ketergantungan yang sulit dihindari. Jangan sampai masa depan kita rusak hanya karena kesalahan sesaat,” ujar Ipda Endang dengan penuh semangat.


Selain membahas narkoba, Ipda Endang juga mengupas tuntas fenomena geng motor yang belakangan kerap menjadi isu di Kota Tasikmalaya. Ia menjelaskan bahwa keterlibatan dalam geng motor tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga menciptakan keresahan di masyarakat. Banyak kasus kekerasan, perusakan, hingga tindakan kriminal lain yang melibatkan geng motor, sebagian besar anggotanya adalah remaja.


“Jangan mudah tergoda dengan ajakan teman yang tidak membawa manfaat. Bergabung dengan geng motor mungkin terlihat keren, tapi dampaknya sangat merugikan. Lebih baik salurkan energi kalian ke hal-hal positif, seperti seni, olahraga, atau kegiatan budaya seperti ini,” tambahnya.


Acara Jambore Budaya Sunda ini dihadiri oleh ratusan siswa dari berbagai SMA dan SMK se-Kota Tasikmalaya. Para peserta tampak antusias mendengarkan paparan Ipda Endang. Tidak hanya memberikan materi, Ipda Endang juga mengajak para siswa untuk berinteraksi dengan sesi tanya jawab. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan terkait bagaimana cara menghindari ajakan menggunakan narkoba atau bergabung dalam geng motor.


Ipda Endang juga mengapresiasi kegiatan Jambore Budaya Sunda yang dinilainya menjadi wadah yang tepat untuk memperkuat karakter generasi muda. Ia mengingatkan pentingnya menjaga budaya dan nilai-nilai lokal agar tetap hidup di tengah arus globalisasi.


“Budaya Sunda ini adalah identitas kita. Dengan mempelajarinya, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membentuk karakter yang kuat, yang jauh dari hal-hal negatif seperti narkoba dan geng motor,” jelasnya.


Kegiatan ini ditutup dengan penampilan seni tradisional Sunda, seperti pencak silat, tari jaipong, dan musik angklung, yang menambah semangat para peserta. Melalui acara ini, diharapkan generasi muda Kota Tasikmalaya dapat semakin sadar akan pentingnya menjauhi narkoba, geng motor, serta tetap menjunjung tinggi nilai budaya lokal.


“Jangan pernah ragu untuk mengatakan tidak pada narkoba dan geng motor. Jadilah generasi yang berprestasi dan bangga akan budaya kita,” tutup Ipda Endang. (Soni.R)

Lebih baru Lebih lama