Dapat Bantuan Revitalisasi T.A 2025, PLT Kepsek SDN Leuwibodas: Program Ini Merupakan Bentuk Nyata Perhatian Pemerintah Terhadap Dunia Pendidikan

 


Kab. Tasik kaharjurnalis.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Leuwibodas yang berlokasi di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, menerima bantuan Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.


Berdasarkan informasi yang tercantum pada papan proyek di lokasi, bantuan tersebut bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025 dengan total nilai sebesar Rp645.020.228,- Kegiatan revitalisasi ini dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SDN Leuwibodas dengan masa pelaksanaan selama 90 hari kalender.


Plt. Kepala SDN Leuwibodas, Kini Rosmasari, S.S, S.Pd., menyampaikan rasa syukur dan haru atas bantuan yang diterima sekolahnya. Ia menilai bahwa program revitalisasi ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi sekolah yang berada di wilayah pedesaan.


“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap pendidikan, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah. 


Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Pemerintah Daerah, serta Kemendikbudristek yang telah mendukung dan merealisasikan program ini,” ungkapnya dengan penuh haru, Kamis (23/10/2025).


 “Bagi kami, sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi rumah kedua bagi anak-anak. Setiap ruang kelas, setiap sudut sekolah memiliki makna tersendiri. Maka ketika ada bantuan seperti ini, rasanya seperti melihat harapan baru tumbuh untuk anak-anak kami agar bisa belajar dengan lebih nyaman dan layak,” tambahnya.


Kini menjelaskan, bantuan yang diterima SDN Leuwibodas meliputi rehabilitasi ruang perpustakaan, rehabilitasi dua ruang kelas, serta pembangunan satu paket toilet. Saat ini, progres pengerjaan telah mencapai sekitar 50 persen.


“Alhamdulillah, sebelumnya kami memang kekurangan fasilitas toilet. Anak-anak sering harus bergantian dalam waktu yang lama, dan tentu itu kurang nyaman bagi mereka. Dengan adanya pembangunan ini, kami merasa sangat terbantu karena kenyamanan dan kesehatan siswa menjadi prioritas utama,” ujarnya.


Lebih lanjut, ia berharap agar ke depan sekolah dapat memperoleh tambahan ruang kelas baru.


 “Saat ini satu ruang belajar diisi hingga 40 siswa, padahal idealnya hanya 28 orang. Kami ingin setiap anak mendapatkan ruang yang layak untuk tumbuh, belajar, dan berkreasi,” lanjutnya.


Kini juga menegaskan bahwa seluruh guru dan pihak sekolah berkomitmen kuat untuk menjaga serta memanfaatkan hasil pembangunan ini dengan sebaik-baiknya. Ia menilai, revitalisasi bukan hanya sebatas pembangunan fisik, melainkan juga semangat baru untuk meningkatkan mutu pendidikan.


“Bantuan ini kami anggap sebagai amanah. Kami ingin membalasnya dengan kerja keras, menghadirkan suasana belajar yang lebih baik, dan memastikan anak-anak kami tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia,” tegasnya.


Program revitalisasi satuan pendidikan merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dasar di berbagai daerah, guna mendukung pemerataan akses serta peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. (Iwa)

Lebih baru Lebih lama