Siapkan Generasi Emas, Kodim 0612/Tasikmalaya Tanamkan Semangat Kebangsaan di Ponpes Qoshrul Muhajirin

 


Kab. Tasik kabarjurnalis.com – Momentum bersejarah bagi keluarga besar Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin yang berlokasi di Kampung Badak Paeh, Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Sekitar 200 peserta, yang terdiri dari santri dan santriwati serta jajaran pondok pesantren, mengikuti kegiatan silaturahmi sekaligus pembekalan wawasan kebangsaan dari Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya, Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos. Selada (27/5/2025).


Bertempat di Aula Hisyam Qoshrul Muhajirin, acara berlangsung sejak pukul 10.25 WIB hingga 11.56 WIB dengan penuh semangat dan antusiasme para peserta.



Hadir dalam kegiatan tersebut:


• Komandan Kodim 0612/Tsm Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos


• Pimpinan Ponpes KH. Zamzam Imadudin, Lc., M.Pd., beserta Istri Hj. Euis Rodiah, M.Pd.I


• Danramil 1212/Leuwisari Kapten Cke Agus Arifin


• Pasi Pers Kodim 0612/Tsm diwakili Letda Inf Mahpudin


• Bati Pers Kodim 0612/Tsm Peltu Tatang


• Staf Personel Kodim 0612/Tsm


• Para guru, pengasuh, dan siswa-siswi Ponpes Qoshrul Muhajirin



Rangkaian Acara:


Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menyejukkan hati, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Pesantren Qoshrul Muhajirin yang menggugah semangat nasionalisme dan kebanggaan sebagai santri.



Dalam sesi inti, Dandim 0612/Tsm Letkol Arm Yan Octa Rombenanta menyampaikan materi wawasan kebangsaan yang sarat nilai dan motivasi. Ia menekankan bahwa generasi muda hari ini—yang kini berusia antara 15 hingga 17 tahun—akan menjadi aktor utama dalam menyambut Indonesia Emas 2045.


“Santri punya tanggung jawab besar untuk menyiapkan diri menjadi SDM unggul. Kita hidup di negara yang kaya, majemuk, dan strategis. Tapi semua itu harus dijaga dengan pengetahuan, karakter, dan rasa cinta tanah air,” ujar Dandim.



Beliau juga menjelaskan secara gamblang tentang pentingnya memahami sejarah perjuangan kemerdekaan, serta empat konsensus dasar bangsa: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Tak hanya itu, Dandim mengulas program MBG (Makanan Bergizi Gratis) yang saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah. Ia mengajak para santri untuk memanfaatkan program tersebut secara maksimal demi menunjang pertumbuhan dan kemampuan belajar.



Rekrutmen TNI dan Cita-Cita Santri


Dandim juga memotivasi para santri yang memiliki cita-cita menjadi prajurit TNI AD. Ia menjelaskan tentang tahapan seleksi, pentingnya kesiapan mental dan fisik, serta etika selama proses rekrutmen. “Pendaftaran TNI tidak dipungut biaya. Semua harus mengikuti jalur resmi. Persiapkan dari sekarang,” pesan beliau.


Sesi Interaktif dan Inspiratif


Suasana menjadi lebih hidup saat sesi tanya jawab dibuka. Santri dan santriwati antusias menyampaikan pertanyaan seputar Pancasila, makna Bhineka Tunggal Ika, cara masuk TNI, hingga tantangan menjadi generasi emas. Dandim menjawab satu per satu dengan hangat, menyisipkan motivasi dan semangat kebangsaan.



Tak kalah menarik, ditayangkan pula video singkat tentang kegiatan Akademi Militer di Magelang yang sukses membangkitkan rasa ingin tahu dan kagum dari para peserta.


Sebagai penutup, seluruh hadirin menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” dengan penuh penghayatan, lalu bersama-sama memanjatkan doa agar bangsa ini senantiasa dalam lindungan Allah SWT.


Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara TNI dan pesantren bukan hanya membangun keamanan fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur, semangat cinta tanah air, dan kesiapan menyongsong masa depan gemilang. (A.Ghandi)

Lebih baru Lebih lama