Kota. Tasik kabarjurnalis.com – Banjir yang semakin parah di Jalan Raya AH Nasution, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Aliansi Mangkubumi mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk segera turun ke lapangan dan mencari solusi nyata terkait sistem drainase yang dinilai tidak memadai jumat (28/02/2028).
Banjir Kembali Melumpuhkan Jalan Utama
Sejak siang, hujan deras mengguyur Kota Tasikmalaya dan menyebabkan air meluap ke jalan raya. Dalam hitungan jam, Jalan Raya AH Nasution kembali terendam dengan ketinggian air mencapai 50 cm di beberapa titik. Akibatnya, kendaraan sulit melintas, lalu lintas tersendat, dan aktivitas warga terganggu.
Menurut laporan warga setempat, genangan air di depan SPBU Mangkubumi menjadi salah satu yang paling parah. Beberapa pengendara yang mencoba menerobos genangan air akhirnya terpaksa mendorong kendaraannya yang mogok. Sementara itu, pemilik toko di sepanjang jalan tersebut harus berjibaku mengamankan barang dagangan mereka agar tidak rusak akibat air yang masuk ke dalam pertokoan.
Menanggapi situasi ini, Aliansi Mangkubumi menyatakan bahwa banjir ini bukan disebabkan oleh faktor masyarakat, seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, melainkan murni akibat sistem drainase yang tidak memadai.
Salah satu ketua LSM yang tergabung dari Aliansi Mangkubumi Teten , menegaskan bahwa pemerintah harus segera turun tangan karena permasalahan ini sudah berlangsung lama tanpa adanya solusi konkret.
"Ini bukan soal sampah atau kesalahan warga. Masalah utama adalah sistem drainase yang buruk dan tidak mampu menampung air hujan dalam jumlah besar. Pemerintah harus segera bertindak, bukan hanya menunggu banjir datang baru bereaksi," ujar Teten
Aliansi Mangkubumi menilai bahwa saluran air di sepanjang Jalan Raya AH Nasution terlalu kecil dan dangkal, sehingga tidak bisa mengalirkan air dengan baik saat hujan deras. Selain itu, minimnya pemeliharaan drainase juga memperburuk kondisi, membuat air lebih cepat menggenang dan sulit surut.
Melihat kondisi yang semakin parah, Aliansi Mangkubumi mendesak Pemkot Tasikmalaya untuk segera mengambil langkah konkret, di antaranya:
1. Melakukan pengecekan langsung ke lokasi banjir untuk mengidentifikasi titik-titik kritis yang perlu perbaikan.
2. Memperbaiki dan memperbesar saluran drainase agar mampu menampung air hujan dengan lebih baik.
3. Menambah gorong-gorong dan pompa air di titik-titik yang sering mengalami banjir parah.
4. Mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan infrastruktur drainase di Kecamatan Mangkubumi.
Terpisah Ketua DPD GAZA Indonesia Soni "Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi. Pemerintah harus segera turun ke lapangan dan membuktikan keseriusannya dalam menangani banjir ini. Jangan hanya datang saat ada laporan, lalu hilang tanpa solusi," tegas Soni
Banjir yang terjadi berulang kali telah membuat masyarakat resah. Para pedagang mengeluhkan penurunan omzet akibat sepinya pelanggan, sementara para pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas agar kendaraan mereka tidak mogok.
Soni, menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal isu ini hingga ada tindakan nyata dari Pemkot Tasikmalaya. Mereka bahkan siap menggelar aksi lebih besar jika pemerintah tidak segera merespons keluhan masyarakat.
Dengan tekanan dari Aliansi Mangkubumi, diharapkan Pemkot Tasikmalaya segera bergerak cepat untuk memperbaiki sistem drainase di Jalan Raya AH Nasution, sehingga banjir tidak lagi menjadi permasalahan yang terus berulang setiap musim hujan. (Soni.R)