Dengan Persiapan Matang, Jambore Budaya Sunda Tingkat SMA/SMK Se-Kota Tasik, Semangat Melestarikan Tradisi Lokal

Kota. Tasik kabarjurnalis.com – Perwakilan dari SMA Negeri 1, SMK Al-Khoeriah Nopia, SMA Negeri 6, dan SMA Negeri 4 mengungkapkan antusiasme mereka terhadap pelaksanaan Jambore Budaya Sunda tingkat SMA/SMK se-Kota Tasikmalaya, setelah mengikuti kegiatan teknikal meeting. Ajang budaya ini akan menjadi wadah untuk melestarikan tradisi lokal sekaligus memperkuat kecintaan generasi muda terhadap budaya Sunda.


Teknikal meeting yang berlangsung di Aula Terminal tipe A kota Tasikmalaya berjalan lancar dan dihadiri oleh puluhan perwakilan sekolah. Dalam pertemuan ini, panitia memberikan penjelasan mengenai aturan, teknis perlombaan, serta jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama jambore. Kegiatan ini melibatkan berbagai kompetisi, seperti lomba tarian tradisional, rampak sekar, pencak silat, permainan angklung, dan pembuatan kuliner khas Sunda sabtu 01/02/2025


Salah satu perwakilan dari SMA Negeri 1, Yopi, menyatakan bahwa sekolahnya sangat mendukung pelaksanaan jambore ini. Menurutnya, acara ini merupakan langkah positif untuk mengenalkan kembali nilai-nilai luhur budaya Sunda di tengah derasnya pengaruh budaya modern. "Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Tidak hanya untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai bentuk pembelajaran budaya bagi siswa-siswi kami," ujar Yopi usai teknikal meeting.


Hal senada diungkapkan oleh perwakilan dari SMK Al-Khoeriah Nopia. Menurut mereka, jambore ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat identitas budaya lokal. “Melalui jambore ini, para siswa bisa lebih memahami budaya Sunda secara mendalam. Kami berharap mereka tidak hanya mengenal, tetapi juga mampu melestarikan warisan budaya ini di masa depan,” ungkap salah satu perwakilan sekolah tersebut.


Sementara itu, perwakilan dari SMA Negeri 6 menyatakan optimismenya terhadap keberhasilan acara ini. Mereka menilai bahwa jambore ini mampu menjadi ajang untuk membangun kreativitas siswa dalam mengolah budaya lokal menjadi sesuatu yang relevan dengan zaman. "Melestarikan budaya bukan berarti meninggalkannya dalam bentuk lama, tetapi memodifikasinya agar tetap hidup dan menarik bagi generasi muda," ujarnya.


Perwakilan dari SMA Negeri 4 juga memberikan pandangannya. Mereka menilai teknikal meeting ini telah memberikan gambaran jelas mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga setiap sekolah dapat mempersiapkan diri dengan maksimal. “Kami sangat menghargai usaha panitia dalam menyusun acara yang tidak hanya seru, tetapi juga edukatif. Ini adalah bentuk apresiasi nyata terhadap budaya lokal,” katanya.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, yang turut hadir dalam teknikal meeting, menyampaikan harapannya agar jambore ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sekolah. “Budaya Sunda adalah jati diri kita. Melalui jambore ini, kami ingin menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal sejak dini,” tuturnya.


Dengan persiapan yang matang, Jambore Budaya Sunda tingkat SMA/SMK se-Kota Tasikmalaya diharapkan mampu menghadirkan suasana meriah sekaligus memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya lokal. Para peserta dari berbagai sekolah tampak penuh semangat dan optimisme untuk tampil maksimal di setiap perlombaan. Acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menjaga dan merayakan kekayaan budaya Sunda. (Soni.R)

 

Lebih baru Lebih lama