Pembangunan TPT Di Kawasan Wisata Kec. Cikalong Diduga Asal Jadi, Dinas Pariwisata Kemana?

Kab. Tasik (kabarjurnalis.com) - Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di kawasan wisata Kecamatan Cikalong kabupaten Tasikmaya, tengah menjadi sorotan publik.



Pasalnya, Proyek yang dikerjakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, diduga dikerjakan asal jadi, pekerjaan tersebut dinilai tanpa memperhatikan standar teknis konstruksi yang memadai. Akibatnya, kondisi tembok penahan tanah tersebut memunculkan kekhawatiran akan potensi kerusakan dini, dan risiko keselamatan bagi pengunjung serta warga sekitar. 



Sejumlah pihak menilai, bahwa proyek ini tidak memenuhi spesifikasi teknis, yang seharusnya diikuti dalam pembangunan infrastruktur penahan tanah. Beberapa bagian tembok terlihat retak, miring, dan kurang kokoh, meski proyek tersebut masih terbilang baru selesai dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini memunculkan dugaan bahwa pengerjaan proyek dilakukan dengan material yang tidak sesuai standar dan pengawasan yang minim.



Pokdarwis, sebagai pihak pelaksana proyek menjadi sorotan utama dalam polemik ini. Sebagai kelompok yang diharapkan dapat menjadi penggerak kemajuan pariwisata di daerah tersebut, profesionalisme dan tanggung jawab Pokdarwis dalam menjalankan proyek ini dipertanyakan. Tak sedikit pihak yang menyayangkan bahwa kelompok yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas destinasi wisata itu, justru malah mengabaikan pekerjaan yang seharusnya berjalan sesuai denagn prosedur.


Dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan sektor pariwisata, dinilai lepas tangan dalam pengawasan proyek ini. Keterlibatan dinas seharusnya tidak berhenti pada tahap perencanaan dan alokasi anggaran semata. Pengawasan langsung di lapangan sangat penting untuk memastikan setiap proyek, supaya berjalan dengan baik dan sesuai standar.



Beberapa tokoh masyarakat setempat juga menyampaikan kekecewaannya atas kondisi ini. Mereka menilai bahwa proyek ini seharusnya menjadi salah satu upaya positif dalam pengembangan pariwisata di Kecamatan Cikalong. Namun, hasil yang terlihat justru memunculkan kesan, bahwa proyek ini hanya formalitas untuk menyerap anggaran tanpa memikirkan manfaat dalam jangka panjangnya.



Menurut pengakuan salah satu warga setempat, ia mengaku bahwa tembok tersebut terlihat rapuh dan tidak akan mampu menahan tekanan tanah dalam jangka waktu yang lama. Ia berharap ada audit independen yang dilakukan untuk memeriksa kualitas konstruksi dan transparansi dalam penggunaan anggaran proyek, ungkap salah satu warga yang minta namanya dirahasiakan, Senin (6/1/2025).



Di sisi lain, Dinas Pariwisata kabupaten Tasikmalaya memberikan klarifikasi bahwa pengerjaan proyek oleh Pokdarwis dan silahkan minta tanggapan kepada pelaksana pekerjaan. Seharusnya pihak dinas memberikan jawaban yang sesuai. Karena dinas sebagai pengawasan.



Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar terkait akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan proyek infrastruktur wisata di daerah tersebut. Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini tidak hanya berdampak pada kerugian material, tetapi juga dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program-program pembangunan pariwisata di masa depan.



Pihak dinas Pariwisata kabupaten Tasikmalaya diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk dengan melakukan evaluasi mendalam, audit teknis, serta tindakan perbaikan yang diperlukan. Lebih dari itu, sinergi antara Pokdarwis dan Dinas Pariwisata perlu diperkuat untuk memastikan setiap proyek wisata yang dijalankan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di sektor pariwisata. (A.Gandhi)


Lebih baru Lebih lama