Buntut Pemindahan Lokasi Pekerjaan TPT di Kampung Cikiray, Disinyalir Menyisakan Masalah

 


Kota. Tasik kabarjurnalis.com - Pemindahan lokasi pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Cikiray, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, disinyalir masih menyisakan sejumlah permasalahan yang memicu kekhawatiran warga.


Proyek pembangunan TPT yang semula direncanakan untuk memperkuat struktur tanah dan mencegah longsor tersebut kini menjadi sorotan karena diduga tidak sesuai dengan gambar bestek yang telah ditetapkan. Dugaan ketidaksesuaian ini memunculkan kekhawatiran terkait kualitas dan kekokohan konstruksi yang dikhawatirkan akan membahayakan warga sekitar.


Menurut sejumlah sumber yang berada di sekitar lokasi, pondasi TPT yang seharusnya dibangun dengan ukuran dan spesifikasi tertentu justru tampak lebih kecil dan kurang kokoh. Volume pondasi yang tampak berkurang dari rencana semula memicu dugaan adanya pengurangan material yang berdampak pada kekuatan struktur TPT. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa TPT tersebut rentan mengalami kerusakan atau bahkan ambruk jika tidak segera ditindaklanjuti dengan perbaikan yang sesuai.



Selain itu, sikap pelaksana pekerjaan yang dinilai tidak kooperatif menambah keruh suasana. Saat hendak dimintai keterangan mengenai dugaan ketidaksesuaian tersebut, pelaksana bernama Takik justru memilih menghindar dan tidak memberikan penjelasan. Beberapa kali upaya konfirmasi dilakukan baik secara langsung di lapangan maupun melalui sambungan telepon, namun Takik enggan memberikan tanggapan bahkan menolak untuk mengangkat telepon.


Sikap tertutup tersebut semakin menambah kecurigaan warga dan pihak-pihak yang peduli terhadap keberlangsungan pembangunan infrastruktur yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat. Ketika komunikasi antara pelaksana proyek dan warga terganggu, potensi munculnya ketidakpercayaan semakin besar. Warga pun berharap agar pihak terkait, khususnya pengawas proyek dan instansi pemerintah yang berwenang, segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan TPT tersebut.


Warga juga meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh, terutama terkait dengan kualitas material, ketepatan pelaksanaan pembangunan, serta ketaatan terhadap gambar bestek yang telah ditetapkan. Mereka khawatir jika permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut, TPT yang seharusnya menjadi penahan tanah justru menjadi sumber bencana baru.


Pemerintah Kota Tasikmalaya dan instansi terkait diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk memastikan bahwa proyek TPT ini sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan demikian, kekhawatiran warga dapat terjawab dan keberlanjutan proyek dapat berjalan sesuai harapan, mengingat fungsinya yang sangat vital untuk keamanan lingkungan sekitar. (dra)

Lebih baru Lebih lama