Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kota Tasik Bergerak Bersihkan Sampah Plastik

 


Kota. Tasik kabarjurnalis.com — Suasana berbeda tampak menyelimuti Jalan HZ Mustofa, Kamis pagi, 5 Juni 2025. Bukan sekadar lalu lalang kendaraan atau hiruk-pikuk aktivitas warga seperti biasanya, melainkan derap langkah ratusan orang yang memunguti sampah plastik, membawa kantong besar, dan mengenakan kaos bertuliskan “#BeatPlasticPollution”.


Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi bersih-bersih yang digagas oleh Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia - Komite Lingkungan Hidup Indonesia (DPD LPLHI-KLHI) Kota Tasikmalaya dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.


Mengusung tema global “#BeatPlasticPollution”, kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan. Ia menjadi wujud nyata dari kepedulian masyarakat Tasikmalaya terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh limbah plastik. 


Aksi ini sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Sekretariat Daerah Nomor: 600.4.15.2/SE.060-DLH/2025 yang menginstruksikan seluruh elemen untuk turut serta dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini.


Ketua DPD LPLHI-KLHI Kota Tasikmalaya Asep Devo menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap persoalan lingkungan yang semakin kompleks, terutama menyangkut sampah plastik yang kian menggunung di berbagai sudut kota.


“Hari ini, kami ingin menunjukkan bahwa semua pihak bisa ambil bagian dalam menjaga kebersihan lingkungan. Aksi ini bukan sekadar simbolik, tapi harapannya bisa menggugah kesadaran masyarakat luas,” ujar Asep Devo saat ditemui di lokasi aksi. 



Ia menambahkan, partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi penentu keberhasilan gerakan lingkungan di masa depan.


Aksi bersih-bersih yang berlangsung di sepanjang jalan protokol ini tidak hanya melibatkan pengurus dan anggota LPLHI-KLHI, tapi juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas, pelajar, serta perwakilan instansi pemerintah. Berbekal alat sederhana seperti penjepit sampah dan karung, para peserta menyisir sisi kiri-kanan jalan, taman kota, bahkan saluran air, untuk mengumpulkan sampah plastik yang berserakan.


Plastik, menurut berbagai studi, menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan, khususnya di wilayah perkotaan. Butuh waktu ratusan tahun agar plastik terurai secara alami. Oleh karena itu, upaya mengurangi plastik sejak dari sumbernya—yakni kebiasaan manusia—menjadi sangat krusial.


Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari warga sekitar yang merasa terbantu dan terinspirasi. Beberapa pengendara tampak melambatkan laju kendaraan untuk menyaksikan aksi tersebut, bahkan ada yang turut berhenti dan ikut bergabung.


Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini di Tasikmalaya menjadi momentum pengingat bahwa menjaga bumi bukan tugas segelintir orang, tapi tanggung jawab bersama. Dan lewat langkah sederhana seperti memungut sampah, perubahan besar bisa dimulai. (SR)

Lebih baru Lebih lama